Merugi, Hotel Batung Batulis di Banjarmasin dan Banjarbaru Bakal Dikerjasamakan Dengan Pihak Ketiga


INSPIRASI9.COM, Banjarbaru – Akibat merugi, 2 hotel milik perusahaan daerah Provinsi Kalimantan Selatan, yakni Hotel Batung Batulis di Banjarmasin dan di Banjarbaru, untuk sementara operasionalnya disetop sementara waktu.

Dijelaskan Afrizaldi, selaku Direktur Utama PT Bangun Banua Kalimantan Selatan lantaran bisnis yang dijalankan 2 hotel tersebut dianggap tidak menghasilkan, sehingga biaya operasional di 2 hotel tersebut menjadi beban bagi BUMD.

“Setelah kita kalkulasi dan analisis, kita memutuskan untuk menyetop dengan artian akan memperbaharui sistemnya, untuk sementara kegiatan yang berjalan kita stop dulu operasionalnya,” ujar Afrizal sapaan akrabnya, kepada Inspirasi9.com, di Banjarbaru, Kamis (17/4/2025.

Diakui mantan anggota DPRD Kota Banjarmasin ini,  dengan diberhentikannya sementara operasional 2 hotel milik perusahaan daerah di Kalsel ini, berimbas terhadap dirumahkannya sejumlah karyawan yang bekerja di 2 hotel tersebut.

Saat ini, jumlah keseluruhan karyawan di 2 hotel sebanyak 30 orang, namun, kata Afrizal, tidak semua karyawan diberhentikan, namun ada sejumlah karyawan yang dipertahankan untuk keberlangsungan manajemen asset.

“Terpaksa kita tutup sementara operasionalnya, karena selama bertahun-tahun 2 hotel Batung Batulis baik di Kota Banjarmasin dan di Banjarbaru tidak ada peningkatan dari segi pendapatan dan ini kita anggap menjadi beban bagi BUMD itu sendiri,” terang Afrizal.

Direktur Utama PT. Bangun Banua, Afrizaldi

Sementara itu, dari sisi bisnis, pihaknya di PT Bangun Banua sendiri tengah melakukan evaluasi untuk bisa memanfaatkan ruang-ruang di 2 hotel tersebut.

“Misal di Hotel Batung Batulis di Banjarbaru, ke depannya akan kita coba presentasikan yang terbaik untuk bisnisnya, misal kita bangun kafe atau aula atau gedung serbaguna yang bisa dimanfaatkan untuk berkegiatan, seperti seminar, rapat, bimtek dan lain-lain. 

Afrizal berkeyakinan dengan dimanfaatkan menjadi gedung serbaguna, maka biaya operasionalnya pun dapat ditekan, dan penghasilan bisa dimnfaatkan. Agar bisnis di 2 hotel tersebut bisa bertahan, pihaknya akan menggandeng pihak investor untuk membenahinya.

“Mungkin nanti pola bisnisnya, investor akan berinvestasi disana, dari hasil investasi itu diharapkan dapat menghasilkan bagi perusahaan daerah itu sendiri, sehingga pemanfaatan asset benar-benar bisa menghasilkan nilai tambah bagi asset tanpa harus dibebani dengan biaya operasional,” pungkasnya. 

INS-Kalsel

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama